Senin, 27 November 2017

Jadikan Rasulullah Tauladan Hidupmu


KEBENARAN MISTERIUS

Assalamu'alaikum Wr Wb
SAHABAT DAKWAH KU
YANG DIRAHMATI ALLAH SWT

Meski rejeki itu sudah dijamin Allah SWT, sebagaimana dalam firman-Nya namun tidak satupun manusia yang mampu memastikan berapa rejeki yang bakal ia dapatkan dalam satu hari. Rejeki bukanlah semata-mata berbentuk material. Tapi banyak rejeki yang kita dapatkan dari Allah SWT bersifat non material

Kematian adalah sesuatu hal yang pasti akan terjadi pada setiap manusia, sebagaimana Allah SWT berfirman yang artinya :" Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati".Namun belum ada manusia yang mampu mengetahui kapan ia akan kembali pada Rabb-Nya. Sungguh, Manusia hanya disuruh untuk berbekal dan "Sebaik-baik bekal adalah bertaqwa kepada Allah SWT".

Allah SWT berfirman yang artinya " Dan kami jadikan kamu berpasang-pasangan" Meski seseorang yakin akan menemukan jodohnya, tapi tidak satupun manusia yang mampu memastikan kelak siapa yang akan menjadi pendamping hidupnya. Bahkan ada yang sudah menjalin hubungan puluhan tahun pun tidak bisa memastikan bahwa kelak itulah yang akan menjadi jodohnya. Sekedar gambaran Allah SWT kemukakan dalam firman-Nya " Yang baik akan dipertemukan dengan yang baik dan yang buruk akan dipertemukan pula dengan yang buruk" Maka perbaikilah akhlak dan kepribadian kita, insya Allah kita diberikan Allah jodoh yang baik pula.Amin Ya Rabbal 'Alamin

Sehat dan sakit adalah sepasang keadaan yang bisa terjadi pada diri manusia, namun tidak satupun manusia yang mampu memastikan kapan ia akan mengalami sakit dan kapan ia akan sehat sebagaimana layaknya orang sehat. Untuk itulah Rasulullah SAW menganjurkan untuk pergunakan kesehatanmu sebelum datang sakitmu, Pergunakan dalam rangka mendapatkan Ridho Allah SWT.

Bila semua sudah jelas merupakan rahasia Allah, maka alangkah indahnya bila manusia menguatkan keyakinan bahwa " Manusia hanyalah disuruh untuk berjihad/berusaha dan selebihnya pasrahkan diri pada Allah SWT dengan bertawakkal, Semoga senantiasa mendapatkan kebaikan dan kemulian disisi Allah SWT. Amin Ya Rabbal 'Alamin.

H.Muhsin Salim Nasution

KESEMPURNAAN MILIK ALLAH


Rabu, 22 November 2017

PEDULI DAKWAH


KUMPULAN TUAN GURU DAN SAHABAT


KENALI SIAPA MANUSIA ITU



Beberapa Karakter atau Sifat Manusia Dalam Al Qur’an

1.       Manusia itu Lemah
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia dijadikan bersifat lemah”
(Q.S. Annisa; 28)

2.       Manusia itu mudah diperdaya/digoda
“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah” (Q.S Al-Infithar : 6) 

3.       Manusia itu berkeluh kesah                                                             
“Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah” (Q.S Al Ma’arij : 20)

4.       Manusia itu tergesa-gesa
"Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa. (Al-Isra’ 11)

5.       Manusia itu senang berbantah-bantahan ( Q.S.An Nahl :04 )
“Dia telah menciptakan manusia dari mani, tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.”
(Q.S. an-Nahl 4)

6.       Manusia itu suka berlebih-lebihan
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa yang selalu mereka kerjakan.” (Q.S Yunus : 12)

7.       Manusia suka Lalai
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” (Q.S At-takaatsur  1)

8.       Manusia Penakut
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S Al-Baqarah 155)

9.       Manusia sangat Kikir
“Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya.” Dan adalah manusia itu sangat kikir.” (Q.S. Al-Isra’ : 100)

10.   Manusia amat bodoh dan Zalim
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, ” (Q.S al-Ahzab : 72)

11.   Manusia itu suka berangan-angan
“Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu (kehancuran kami) dan kamu ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong sehingga datanglah ketetapan Allah;dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh (syaitan) yang amat penipu.” (Q.S al Hadid 72)

12.   Manusia itu suka kufur nikmat.
Dan mereka menjadikan sebahagian dari hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah).
(Q.S. Az-Zukhruf  : 15)

TAHUKAH KAMU....?



SUAMI HEBAT


MENGUNGKAP MISTERI SEDEKAH


YUK MUHASABAH DIRI

JANGAN MERASA PALING ISLAMI ?

Disadari atau tidak kenyataan banyak bermunculan orang-orang yang merasa paling Islami. Bukan hanya dalam tatanan busana, atau ibadah bahkan dalam tatanan bicara dan lain-lain. Padahal Islam itu sendiri tidak pernah menuntut sesuatu yang memberatkan bagi pemeluknya. Dalam Ibadah disuruh mengerjakan semampu seseorang. Dalam Sholat misalnya, bila tidak mampu berdiri maka, dibolehkan dengan duduk, bila tidak mampu duduk, dibolehkan dengan cara berbaring, bahkan dengan isyarat sekalipun dibolehkan bila tidak mampu dengan cara duduk.
Islam itu sulit bukan karena ajarannya, tapi karena banyaknya pemeluk Agama Islam itu sendiri yang selalu berlebihan. Apakah berlebihan yang penulis maksud? Sebagai contoh : Dalam Islam seorang lelaki Mukallaf harus menutup auratnya. Dan batasan aurat seorang laki-laki itu adalah mulai pusat hingga lutut, artinya dengan menggunakan celana panjang sebagaimana ladzimnyapun sudah dapat dikatakan menutup aurat. Namun sebahagian orang ada yang beranggapan bahwa menutup aurat haruslah menggunakan jubah atau dengan kain sarung.Mempersulit diri sendiri hingga terkadang aturan yang dia paksakan itu justru membuat dirinya jauh dari Allah. Beranggapan kalau tidak menggunakan sarung atau baju jubah makanya sholatnya tidak akan sah.
Allah SWT Berfirman yang artinya " Hai Orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam itu secara menyeluruh"Al Baqoroh 208
Maksud dari masuklah ke dalam Islam "Kaffah" memahami secara menyeluruh tentang Islam dan syariatnya. Hingga tidak mudah menyalahkan dan mendikte orang lain. Aneh memang, zaman now kita melihat banyak orang yang dengan mudahnya membid'ahkan amal orang lain, sementara orang yang membid'ahkan itu sendiripun baru terlihat beberapa minggu rajin memasuki masjid dan baru mempelajari Islam beberapa bulan.

Sungguh, tulisan ini tidak lain hanya bertujuan untuk mengajak kita semua belajar menjadi Muslim sejati, yang tidak memiliki hobby menilai ibadah orang tetapi berusaha memperbaiki ibadahnya sendiri. Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya "Beruntunglah orang yang sibuk dengan urusan aibnya, bukan yang sibuk mengurusi aib orang lain.

Semoga Allah SWT senantiasa menghidayahi kita hingga maut kelak menjemput kita dalam keadaan husnul khatimah.Amin Ya Rabbal 'Alamin

  

PEDULI ADALAH MODAL UTAMA DALAM DAKWAH


PERJALANAN DAKWAH KE KABUPATEN MERANTI


BERIKAN SEDEKAH TERBAIKMU UNTUK DAKWAH ISLAM


Tabligh Akbar Cinta Negeriku MNC Muslim TV


Pengajian Majlis


KARENA KITA MANUSIA



KARENA KITA MANUSIA

Cinta, benci, bahagia, sedih dan senang, semua rasa yang tak dapat terpisahkan dari Manusia. Bahagialah karena anda manusia

            Ketika putus asa mulai merasuk dari ujung rambut sampai ujung kaki hingga menusuk sampai kedalam hati sanubari, tidak jarang manusia mengatakan “ Kuntu Turoba” . Potongan ayat Al Qur’an yang terdapat dalam Surah An Naba’ ini sebenarnya adalah ungkapan orang-orang yang merugi diakhirat kelak, ketika mereka menyadari bahwa perbuatannya selama hidup di dunia tidak mampu menyelamatkan dirinya dari Mahkamah Allah SWT.
            Allah SWT telah menjadikan manusia sebagai makhluk istimewa diantara makhluk yang telah diciptakan-Nya. Hal ini dapat dibuktikan dengan beberapa Firman-Nya dalam Al Qur’an.
Di samping memiliki pendengaran dan penglihatan, manusia diciptakan Allah dengan perasaan/hati. Dengan penglihatan, pendengaran dan hatinya manusia mampu membedakan antara yang hak dan yang bathil.
Allah SWT berfirman :

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالأبْصَارَ وَالأفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
"Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur."Q.S.An Nahl : 78

Sayangnya, banyak manusia yang justru tidak menyadarinya dan mensyukurinya sehingga selalu saja berkata “asyik ya jadi Malaikat, asyik ya jadi binatang dan lain-lain”. Ungkapan ini seharusnya tidaklah ada dan terucap dari mulut seseorang bila saja ia menyadari bahwa ia diciptakan Allah sebagai makhluk paling sempurna dan mulia.
Munculnya ungkapan seperti di atas biasanya terjadi ketika manusia itu berada pada puncak kegalauan dan keputus asaan yang maha dahsyat.
Saat kaki tidak lagi tahu harus melangkah kemana untuk bertahan hidup sekedar mendapatkan sesuap nasi, atau saat  tangan tak lagi tahu kemana harus meraih segelas air sekedar untuk melepaskan dahaga. Tidak jarang pula yang mengungkapkan hal itu disaat putus asa ditinggalkan orang yang dicintai. Semua kemungkinan bisa saja terjadi, karena kita manusia.
            Ironisnya dalam kondisi seperti di atas justru sebahagian Manusia ada yang terjatuh sampai kepada genangan dosa. Menghalalkan segala cara untuk dapat menyelamatkan dirinya dan meraih impiannya.
                        Tidak lagi dapat membedakan antara yang hak dan yang bathil, antara yang benar dan yang salah, antara hitam dan putih. Semua ia halalkan mengikuti hawa nafsunya yang telah diselubungi oleh nafsu kebinatangan sebagaimana Allah SWT kemukakan dalam Al Qur’an :        
            وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ

“ Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”
Q.S. Al A’raaf : 179

Sungguh, manusia dengan segala kekurangan dan kelemahannya tidaklah mungkin dapat terhindar dari dosa dan kemaksiatan. Namun, demikian  Allah SWT juga telah membuka pintu taubat selebar-lebarnya dan pintu ampunan bagi siapa yang ingin bertaubat dan mengharapkan ampunan Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an yang artinya :
“ Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang mau bertaubat dan mencintai orang-orang yang mau mensucikan diri”.

Maka, tidaklah berlebihan bila kita mengatakan : “beruntunglah karena kita manusia”.

BELAJAR BERSYUKUR DARI COBAAN DAN MUSIBAH

Semua Manusia tentu saja ingin mengukir takdir dirinya di atas tangannya sendiri. Tapi sadarlah dari mimpi indahmu wahai Manusia kau h...