Majlis Ilmu dan Dzikir Qolbun Salim adalah Sebuah Lembaga Dakwah Pimpinan KH.Muhsin Salim Nasution,MA yang berada di Kabupaten Karawang di bawah Yayasan Al I'anah. Majlis ini telah melakukan banyak kegiatan Dakwah baik di dalam maupun di luar Kabupaten Karawang.
Rabu, 29 November 2017
Senin, 27 November 2017
KEBENARAN MISTERIUS
Assalamu'alaikum Wr Wb
SAHABAT DAKWAH KU
YANG DIRAHMATI ALLAH SWT
Meski rejeki itu sudah dijamin Allah SWT, sebagaimana dalam firman-Nya namun tidak satupun manusia yang mampu memastikan berapa rejeki yang bakal ia dapatkan dalam satu hari. Rejeki bukanlah semata-mata berbentuk material. Tapi banyak rejeki yang kita dapatkan dari Allah SWT bersifat non material
Kematian adalah sesuatu hal yang pasti akan terjadi pada setiap manusia, sebagaimana Allah SWT berfirman yang artinya :" Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati".Namun belum ada manusia yang mampu mengetahui kapan ia akan kembali pada Rabb-Nya. Sungguh, Manusia hanya disuruh untuk berbekal dan "Sebaik-baik bekal adalah bertaqwa kepada Allah SWT".
Allah SWT berfirman yang artinya " Dan kami jadikan kamu berpasang-pasangan" Meski seseorang yakin akan menemukan jodohnya, tapi tidak satupun manusia yang mampu memastikan kelak siapa yang akan menjadi pendamping hidupnya. Bahkan ada yang sudah menjalin hubungan puluhan tahun pun tidak bisa memastikan bahwa kelak itulah yang akan menjadi jodohnya. Sekedar gambaran Allah SWT kemukakan dalam firman-Nya " Yang baik akan dipertemukan dengan yang baik dan yang buruk akan dipertemukan pula dengan yang buruk" Maka perbaikilah akhlak dan kepribadian kita, insya Allah kita diberikan Allah jodoh yang baik pula.Amin Ya Rabbal 'Alamin
Sehat dan sakit adalah sepasang keadaan yang bisa terjadi pada diri manusia, namun tidak satupun manusia yang mampu memastikan kapan ia akan mengalami sakit dan kapan ia akan sehat sebagaimana layaknya orang sehat. Untuk itulah Rasulullah SAW menganjurkan untuk pergunakan kesehatanmu sebelum datang sakitmu, Pergunakan dalam rangka mendapatkan Ridho Allah SWT.
Bila semua sudah jelas merupakan rahasia Allah, maka alangkah indahnya bila manusia menguatkan keyakinan bahwa " Manusia hanyalah disuruh untuk berjihad/berusaha dan selebihnya pasrahkan diri pada Allah SWT dengan bertawakkal, Semoga senantiasa mendapatkan kebaikan dan kemulian disisi Allah SWT. Amin Ya Rabbal 'Alamin.
H.Muhsin Salim Nasution
Minggu, 26 November 2017
Sabtu, 25 November 2017
Kamis, 23 November 2017
Rabu, 22 November 2017
KENALI SIAPA MANUSIA ITU
Beberapa
Karakter atau Sifat Manusia Dalam Al Qur’an
1.
Manusia itu Lemah
“Allah
hendak memberikan keringanan kepadamu dan manusia dijadikan bersifat lemah”
(Q.S. Annisa; 28)
2.
Manusia itu mudah diperdaya/digoda
“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan
kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Maha Pemurah” (Q.S Al-Infithar :
6)
3.
Manusia itu berkeluh kesah
“Apabila
ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah” (Q.S Al Ma’arij : 20)
4.
Manusia itu tergesa-gesa
"Dan manusia mendoa untuk kejahatan
sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.
(Al-Isra’ 11)
5.
Manusia itu senang berbantah-bantahan ( Q.S.An Nahl :04 )
“Dia telah menciptakan manusia dari mani,
tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata.”
(Q.S. an-Nahl 4)
6.
Manusia itu suka berlebih-lebihan
“Dan apabila manusia ditimpa bahaya dia berdoa
kepada Kami dalam keadaan berbaring, duduk atau berdiri, tetapi setelah Kami
hilangkan bahaya itu daripadanya, dia (kembali) melalui (jalannya yang sesat), seolah-olah
dia tidak pernah berdoa kepada Kami untuk (menghilangkan) bahaya yang telah
menimpanya. Begitulah orang-orang yang melampaui batas itu memandang baik apa
yang selalu mereka kerjakan.” (Q.S Yunus : 12)
7.
Manusia suka Lalai
“Bermegah-megahan telah melalaikan kamu” (Q.S
At-takaatsur 1)
8.
Manusia Penakut
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu,
dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.
Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (Q.S Al-Baqarah
155)
9.
Manusia sangat Kikir
“Katakanlah: “Kalau seandainya kamu menguasai
perbendaharaan-perbendaharaan rahmat Tuhanku, niscaya perbendaharaan itu kamu
tahan, karena takut membelanjakannya.” Dan adalah manusia itu sangat kikir.”
(Q.S. Al-Isra’ : 100)
10.
Manusia amat bodoh dan Zalim
“Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat
kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul
amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu
oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh, ” (Q.S
al-Ahzab : 72)
11.
Manusia itu suka berangan-angan
“Bukankah kami dahulu bersama-sama dengan kamu?” Mereka
menjawab: “Benar, tetapi kamu mencelakakan dirimu sendiri dan menunggu
(kehancuran kami) dan kamu ragu- ragu serta ditipu oleh angan-angan kosong
sehingga datanglah ketetapan Allah;dan kamu telah ditipu terhadap Allah oleh
(syaitan) yang amat penipu.” (Q.S al Hadid 72)
12.
Manusia itu suka kufur nikmat.
“Dan mereka menjadikan sebahagian dari
hamba-hamba-Nya sebagai bahagian daripada-Nya. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar pengingkar yang nyata (terhadap rahmat Allah).
(Q.S. Az-Zukhruf : 15)
YUK MUHASABAH DIRI
JANGAN MERASA PALING ISLAMI ?
Disadari atau tidak kenyataan banyak bermunculan orang-orang yang merasa paling Islami. Bukan hanya dalam tatanan busana, atau ibadah bahkan dalam tatanan bicara dan lain-lain. Padahal Islam itu sendiri tidak pernah menuntut sesuatu yang memberatkan bagi pemeluknya. Dalam Ibadah disuruh mengerjakan semampu seseorang. Dalam Sholat misalnya, bila tidak mampu berdiri maka, dibolehkan dengan duduk, bila tidak mampu duduk, dibolehkan dengan cara berbaring, bahkan dengan isyarat sekalipun dibolehkan bila tidak mampu dengan cara duduk.
Islam itu sulit bukan karena ajarannya, tapi karena banyaknya pemeluk Agama Islam itu sendiri yang selalu berlebihan. Apakah berlebihan yang penulis maksud? Sebagai contoh : Dalam Islam seorang lelaki Mukallaf harus menutup auratnya. Dan batasan aurat seorang laki-laki itu adalah mulai pusat hingga lutut, artinya dengan menggunakan celana panjang sebagaimana ladzimnyapun sudah dapat dikatakan menutup aurat. Namun sebahagian orang ada yang beranggapan bahwa menutup aurat haruslah menggunakan jubah atau dengan kain sarung.Mempersulit diri sendiri hingga terkadang aturan yang dia paksakan itu justru membuat dirinya jauh dari Allah. Beranggapan kalau tidak menggunakan sarung atau baju jubah makanya sholatnya tidak akan sah.
Allah SWT Berfirman yang artinya " Hai Orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam itu secara menyeluruh"Al Baqoroh 208
Maksud dari masuklah ke dalam Islam "Kaffah" memahami secara menyeluruh tentang Islam dan syariatnya. Hingga tidak mudah menyalahkan dan mendikte orang lain. Aneh memang, zaman now kita melihat banyak orang yang dengan mudahnya membid'ahkan amal orang lain, sementara orang yang membid'ahkan itu sendiripun baru terlihat beberapa minggu rajin memasuki masjid dan baru mempelajari Islam beberapa bulan.
Sungguh, tulisan ini tidak lain hanya bertujuan untuk mengajak kita semua belajar menjadi Muslim sejati, yang tidak memiliki hobby menilai ibadah orang tetapi berusaha memperbaiki ibadahnya sendiri. Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya "Beruntunglah orang yang sibuk dengan urusan aibnya, bukan yang sibuk mengurusi aib orang lain.
Semoga Allah SWT senantiasa menghidayahi kita hingga maut kelak menjemput kita dalam keadaan husnul khatimah.Amin Ya Rabbal 'Alamin
KARENA KITA MANUSIA
KARENA
KITA MANUSIA
Cinta,
benci, bahagia, sedih dan senang, semua rasa yang tak dapat terpisahkan dari Manusia.
Bahagialah karena anda manusia
Ketika putus asa
mulai merasuk dari ujung rambut sampai ujung kaki hingga menusuk sampai kedalam
hati sanubari, tidak jarang manusia mengatakan “ Kuntu Turoba” .
Potongan ayat Al Qur’an yang terdapat dalam Surah An Naba’ ini sebenarnya
adalah ungkapan orang-orang yang merugi diakhirat kelak, ketika mereka
menyadari bahwa perbuatannya selama hidup di dunia tidak mampu menyelamatkan
dirinya dari Mahkamah Allah SWT.
Allah SWT telah menjadikan manusia
sebagai makhluk istimewa diantara makhluk yang telah diciptakan-Nya. Hal ini dapat
dibuktikan dengan beberapa Firman-Nya dalam Al Qur’an.
Di samping
memiliki pendengaran dan penglihatan, manusia diciptakan Allah dengan
perasaan/hati. Dengan penglihatan, pendengaran dan hatinya manusia mampu
membedakan antara yang hak dan yang bathil.
Allah SWT
berfirman :
وَاللَّهُ
أَخْرَجَكُمْ
مِنْ
بُطُونِ
أُمَّهَاتِكُمْ
لا
تَعْلَمُونَ
شَيْئًا
وَجَعَلَ
لَكُمُ
السَّمْعَ
وَالأبْصَارَ
وَالأفْئِدَةَ
لَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُونَ
"Dan
Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui
sesuatupun, dan dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu
bersyukur."Q.S.An Nahl : 78
Sayangnya,
banyak manusia yang justru tidak menyadarinya dan mensyukurinya sehingga selalu
saja berkata “asyik ya jadi Malaikat, asyik ya jadi binatang dan
lain-lain”. Ungkapan ini seharusnya tidaklah ada dan terucap dari mulut
seseorang bila saja ia menyadari bahwa ia diciptakan Allah sebagai makhluk
paling sempurna dan mulia.
Munculnya
ungkapan seperti di atas biasanya terjadi ketika manusia itu berada pada puncak
kegalauan dan keputus asaan yang maha dahsyat.
Saat kaki
tidak lagi tahu harus melangkah kemana untuk bertahan hidup sekedar mendapatkan
sesuap nasi, atau saat tangan tak lagi
tahu kemana harus meraih segelas air sekedar untuk melepaskan dahaga. Tidak
jarang pula yang mengungkapkan hal itu disaat putus asa ditinggalkan orang yang
dicintai. Semua kemungkinan bisa saja terjadi, karena kita manusia.
Ironisnya
dalam kondisi seperti di atas justru sebahagian Manusia ada yang terjatuh
sampai kepada genangan dosa. Menghalalkan segala cara untuk dapat menyelamatkan
dirinya dan meraih impiannya.
Tidak
lagi dapat membedakan antara yang hak dan yang bathil, antara yang benar dan
yang salah, antara hitam dan putih. Semua ia halalkan mengikuti hawa nafsunya yang
telah diselubungi oleh nafsu kebinatangan sebagaimana Allah SWT kemukakan dalam
Al Qur’an :
وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ ۖ
لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا
وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا ۚ أُولَٰئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ
أَضَلُّ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ
“ Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk
(isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati,
tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka
mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda
kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan
mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.”
Q.S. Al A’raaf : 179
Sungguh, manusia dengan segala
kekurangan dan kelemahannya tidaklah mungkin dapat terhindar dari dosa dan
kemaksiatan. Namun, demikian Allah SWT juga
telah membuka pintu taubat selebar-lebarnya dan pintu ampunan bagi siapa yang
ingin bertaubat dan mengharapkan ampunan Allah SWT.
Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an yang
artinya :
“ Sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang mau bertaubat dan mencintai orang-orang yang mau mensucikan
diri”.
Maka, tidaklah berlebihan bila kita
mengatakan : “beruntunglah karena kita manusia”.
Langganan:
Postingan (Atom)
BELAJAR BERSYUKUR DARI COBAAN DAN MUSIBAH
Semua Manusia tentu saja ingin mengukir takdir dirinya di atas tangannya sendiri. Tapi sadarlah dari mimpi indahmu wahai Manusia kau h...