Rabu, 22 November 2017

YUK MUHASABAH DIRI

JANGAN MERASA PALING ISLAMI ?

Disadari atau tidak kenyataan banyak bermunculan orang-orang yang merasa paling Islami. Bukan hanya dalam tatanan busana, atau ibadah bahkan dalam tatanan bicara dan lain-lain. Padahal Islam itu sendiri tidak pernah menuntut sesuatu yang memberatkan bagi pemeluknya. Dalam Ibadah disuruh mengerjakan semampu seseorang. Dalam Sholat misalnya, bila tidak mampu berdiri maka, dibolehkan dengan duduk, bila tidak mampu duduk, dibolehkan dengan cara berbaring, bahkan dengan isyarat sekalipun dibolehkan bila tidak mampu dengan cara duduk.
Islam itu sulit bukan karena ajarannya, tapi karena banyaknya pemeluk Agama Islam itu sendiri yang selalu berlebihan. Apakah berlebihan yang penulis maksud? Sebagai contoh : Dalam Islam seorang lelaki Mukallaf harus menutup auratnya. Dan batasan aurat seorang laki-laki itu adalah mulai pusat hingga lutut, artinya dengan menggunakan celana panjang sebagaimana ladzimnyapun sudah dapat dikatakan menutup aurat. Namun sebahagian orang ada yang beranggapan bahwa menutup aurat haruslah menggunakan jubah atau dengan kain sarung.Mempersulit diri sendiri hingga terkadang aturan yang dia paksakan itu justru membuat dirinya jauh dari Allah. Beranggapan kalau tidak menggunakan sarung atau baju jubah makanya sholatnya tidak akan sah.
Allah SWT Berfirman yang artinya " Hai Orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam itu secara menyeluruh"Al Baqoroh 208
Maksud dari masuklah ke dalam Islam "Kaffah" memahami secara menyeluruh tentang Islam dan syariatnya. Hingga tidak mudah menyalahkan dan mendikte orang lain. Aneh memang, zaman now kita melihat banyak orang yang dengan mudahnya membid'ahkan amal orang lain, sementara orang yang membid'ahkan itu sendiripun baru terlihat beberapa minggu rajin memasuki masjid dan baru mempelajari Islam beberapa bulan.

Sungguh, tulisan ini tidak lain hanya bertujuan untuk mengajak kita semua belajar menjadi Muslim sejati, yang tidak memiliki hobby menilai ibadah orang tetapi berusaha memperbaiki ibadahnya sendiri. Rasulullah SAW pernah bersabda yang artinya "Beruntunglah orang yang sibuk dengan urusan aibnya, bukan yang sibuk mengurusi aib orang lain.

Semoga Allah SWT senantiasa menghidayahi kita hingga maut kelak menjemput kita dalam keadaan husnul khatimah.Amin Ya Rabbal 'Alamin

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BELAJAR BERSYUKUR DARI COBAAN DAN MUSIBAH

Semua Manusia tentu saja ingin mengukir takdir dirinya di atas tangannya sendiri. Tapi sadarlah dari mimpi indahmu wahai Manusia kau h...